Mengintip Hati – PUISI
Ketika hati ini merasa yakin untuk
terpilih
Tapi hanya debu harapan yang didapat
Ketika hati ini merasa menemukan
pelabuhan yang tepat
Tapi hanya laut yang kosong yang dilihat
Ketika hati ini merasa tak akan ada lagi
pilihan
Tapi hanya kebimbangan yang dirasa
Ketika hati ini merasa tak ada lagi luka
Tapi hanya goresan yang terukir
Semua sirna disiram hujan mata
Yang sulit digambarkan dan dilukiskan
Namun hatimu yang slalu meyakinkan
Bahwa itu hanya sebuah sandiwara
Ketika setiap waktu mengintip hati
Untuk melihat apa yang terjadi
Namun, hati hitam itu tak bergerak
Hanya memandang dan menusuk
Kuat, teriak, lompat, mengumpat,
tangisan
Semuanya terasa seperti gila dan bodoh
Serasa seperti gelap bagaikan buta
ditengah malam
Bulan hanya memandang perihnya indah
cahaya
Bisakah untuk meratapi lapang yang ramai
Bahkan keramaian dipandang untuk
kesepian
Semuanya terasa bagaikan luka yang dalam
Hampa dan kosong
Tapi waktu hanya mengintip hati
Ini yang dirasa ketika kau pergi
meninggalkan
Tanpa ada keikatan dan perjanjian
Yang ada hanyalah kebohongan
Dusta, perih, luka, tangisan
Menjadi satu jiwa dalam lukanya hati
Akankah waktu juga akan merasakan
tangisan hati
Akankah malam yang selalu menemani
Akankah pagi yang mengusap pedihnya
malam
Terasa seperti tak ada jawaban
Karena waktu hanya mengintip hati
NAMA :
CLAUDIA PASKAH RS
KELAS : 4EB01
NPM :
21209225
TULISAN :
AKUNTANSI INTERNASIONAL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar