Total Tayangan Halaman

Rabu, 26 Oktober 2011

Krisis Keuangan Yunani, Penyebab dan Implikasinya Versi 2

Ini menyangkut ringkasan dan pendapat yang saya buat :

Krisis Yunani bermula dari mata uang yang digunakan oleh Negara yunani, yaitu Euro yang digunakan oleh masyarakat Yunani sebagai alat tukar menukar, alat bertransaksi, alat untuk pembayaran setiap pembelian. Yunani merupakan Euro Union yang termasuk dalam benua eropa yang menggunakan mata uang Euro. Yang paling menyusahkan adalah mata uangnya bersifat global dan dipakai oleh Negara eropa lainnya. Sehingga apabila salah satu Negara anggotanya mengalami krisis ekonomi / krisis moneter, maka akan mengalami krisis yang dapat diperkirakan negara-negara lain khususnya yang menggunakan mata uang Euro akan terkena efek dari krisis ini secara langsung sejalan dengan Domino effect Theory yang sering digunakan oleh banyak ekonom untuk menggambarkan penyebaran krisis ekonomi di seluruh dunia. Krisis mata uang ini sebagai “pisau” yang mungkin secara perlahan – lahan bahkan mendadak bisa membunuh negaranya itu. Tidak hanya itu, Pemicu kedua yang dapat membuat kekrisisan di Yunani adalah bahwa pemerintahnya yang mengeluarkan kebijakan untuk melakukan sinering terhadap gaji pegawai negeri, menaikkan beberapa jenis pajak, menunda dana pensiun, dan memangkas anggaran militer sebagai upaya meningkatkan cadangan devisa negaranya. Namun dengan kebijakan itu banyak para pejabat – pejabat atau masyarakat yang bekerja di kepemerintahan Yunani atau orang – orang yang berkuasa dan mempunyai pekerjaan lebih tinggi yang menyelewengkan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat yunani. Semua dijadikan bahan buat korupsi baik dari bagian imigrasi, pajak, dokter, kelulusan sekolah, membangun rumah, dll apabila kita ingin mendapatkan semua fasilitas tersebut, maka kita harus menyerahkan amplop atau “buah tangan” untuk mereka – mereka. Dengan masalah yang terjadi, pemerintahnya dengan masyarakat sering terjadi konflik, banyak yang demo bahkan ada yang meninggal rakyatnya membuat Negara lain menjadi sulit untuk menjadi investor. Bahkan tidak hanya itu, perdagangan pun sulit dilakukan dikarenakan banyak Negara – Negara lain yang tidak mau menerima hasil yang dijual oleh Negara yunani (Ekspor). Dan Impornya lebih besar dibandingkan ekspornya. Sehingga dunia perdagangan pun mengalami defisit. Jadi terjadi banyak hutang dimana – mana yang dilakukan oleh Negara yunani dan tidak bisa diperpanjang lagi masa pembayaran hutangnya. Tidak hanya itu, cadangan devisa pun berkurang. Dengan banyak kehancuran di bagian keuangan yunani, Pendapatan Negara < Pengeluaran Negara menimbulkan konflik. Namun semua itu bisa dapat diatasi.

Menurut pendapat saya Yunani merupakan Negara yang terlalu di butakan oleh kekuasaan, uang, dan sifat keserakahan yang terlalu tinggi. Seandainya saja, pemerintahnya bersifat lebih tegas ( yang lebih diutamakan presidennya), apabila ada masyarakatnya menghalalkan segala cara untuk meraih uang ( euro ) dan menghalalkan semua cara untuk melakukan korupsi. Dengan ketegasan presidennya, pasti para bawahannya pun akan turut mengikuti dari atasannya. Karena presiden merupakan kepala bahkan motor dari suatu Negara. Negara Yunani masuk ke salah satu Negara yang rakyatnya sering melakukan korupsi. Apabila masih saja melakukan korupsi, maka Negara yunani harus membuat suatu hukum yang kuat. Baik hukum politik maupun hukum agama. Itu semua harus dilaksanakan dengan rasa yang penuh ketegasan. Jangan sampai mudah tergoyahkan oleh apapun, demi kemajuan Negara yunani sendiri. Masyarakat Yunani pun harus saling bergotong royong dan saling membantu untuk mematuhi peraturan dan saling mengingatkan sesama masyarakat untuk tidak terlalu serakah terhadap kekuasaan dan uang. Dan tekankan dalam diri untuk memngembangkan serta memperbaiki keadaan yunani baik dari segi ekonomi, politik, hubungan luar negeri, dll. Dengan ada andil rakyat yang bekerja sama dengan pemerintahnya, saya yakin yunani dapat menjadi Negara yang baik dan makmur. Selain itu, menurut saya yunani membuat mata uang sendiri atau digantikan dengan poundsterling. Sehingga apabila terjadi krisis, maka yunani pun tidak terlalu mengalami kerugian yang terlalu tinggi di berbagai pihak baik ekspor, impor dan perdagangan. Karena Yunani adalah Negara yang hebat dalam perdagangan. Makanya pergunakan kehebatan yang pernah dilakukan oleh leluhur Negara Yunani. Selain itu juga mungkin kepemerintahan dan rakyatnya bisa berkaca bahkan bisa mengikuti jejak leluhurnya yang hebat dalam mengatasi masalah perekonomian, dengan cara mengikuti cara – cara para leluhur tersebut. Dan selain itu menurut saya, yunani membutuhkan suntikan dana (investor) atau dana talangan. Mungkin dengan kekorupsian yunani yang terlalu tinggi banyak investor yang tidak siap memberikan suntikan dana. Mungkin IMF ( Negara – Negara yang masuk kedalam IMF ) bisa memberikan suntikan dana. Karena Yunani sangat membutuhkan bantuan dari berbagai pihak.

Refrensi : ( makasih atas refrensinya )
*1Tren Plaegov, “Budaya Korupsi Akar kebangkrutan Yunani,”artikel diakses pada 15 Mei 2010 dari http://plazaegov.blogspot.com
*2Purwati.”Yunani Oh Yunani,” artikel diakses pada 16 Mei 2010 dari http://purwati- ningyogya.com
*3Arthur Nussbaum, Sedjarah Hukum internasional (Bandung: Tjika Pundung, 1970), h. 194
*4 http://www1.voanews.com.
*5 “Antisipasi Diakses tanggal 7 mei 2010 Krisis Yunani” Riau Pos, 13 Mei 2010, h.1.
* Oleh: Ardhy Dinata Sitepu
http://diplomatmudahiuinsyarifhidayatullah.blogspot.com/2010/11/krisis-keuangan-yunani-penyebab-dan.html


Nama : Claudia Paskah RS
Kelas : 3EB01
NPM : 21209225
Tulisan : Bahasa Indonesia 2

Krisis Keuangan Yunani, Penyebab dan Implikasinya Versi 1

Yunani adalah sebuah negara kecil di Zona Euro yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa, dengan pendapatan perkapita sekitar $22.000 AS. Dalam literatur-literatur sejarah kita mengenal Yunani sebagai sebuah negeri eksotis yang penuh dengan peradaban, sejak 2200 SM bangsa Minos di Yunani telah mengembangkan berbagai peradaban dalam bentuk tulisan maupun seni dalam rancang bangunan dan sejak 1550 SM bangsa Mycena telah mengembangkan kebudayaan Aegean yang telah mengenal perdagangan antar bangsa, dari perkembagan ini Yunani kuno telah menjelma menjadi sebuah peradaban yang diakui semua peradaban sepanjang zaman. Bagi bangsa Mycena perdagangan telah menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat, sejak peradaban yunani dimulai telah ada puluhan ilmuan yang menyumbangkan pemikirannya bagi peradaban panjang di Yunani. Peradaban panjang ini telah menjadi sumber pemikiran yang telah dikembangkan oleh masyarakat modern di seluruh penjuru dunia sampai sekarang, terutama dalam segi perdagangan, namun cukup disayangkan Yunani modern lupa akan sejarah masa lampaunya, sejarah yang semestinya bisa dijadikan pemacu semangat untuk menciptakan peradaban yang jauh lebih baik tidak pernah menjadi bagian dari Yunani modern.
Yunani dan Akar Krisis dunia
Dalam keanggotaan Euro Union, Yunani hanyalah sebuah negara kecil yang menyumbangkan sekitar2,6 dari keseluruhan GDP di zona euro, namun mengapa krisis yang melanda yunani ini begitu ditakuti oleh negara lain khususnya negara-negara yang berada di zona euro. Jawabannya tidak lain adalah karena Yunani adalah salah satu anggota Euro Union yang menggunakan mata uang Euro sehingga ketika salah satu negara anggotanya mengalami krisis dapat diperkirakan negara-negara lain khususnya yang menggunakan mata uang Euro akan terkena efek dari krisis ini secara langsung sejalan dengan Domino effect Theory yang sering digunakan oleh banyak ekonom untuk menggambarkan penyebaran krisis ekonomi di seluruh dunia. Dalam keanggotaaan Euro Union (UE), Yunani sebenarnya memiliki potensi investasi yang cukup menarik bagi para investor, namun krisis yang melanda daratan Eropa belakangan ini telah menimbulkan ketidakpercayaan para investor terhadap sektor keuangan di Eropa khususnya Yunani dan hal ini tentu akan memperparah krisis di Yunani dan jika krisis ini tidak ditanggulangi maka Yunani terancam benar-benar bangkrut. Belakangan berbagai media di seluruh dunia disibukkan dengan peristiwa di Yunani, orang-orang mengetahui bahwa keadaan ekonomi Yunani benar-benar lumpuh, hal ini bisa dilihat dari berbagai aksi demo dan mogok masal yang dilakukan oleh ratusan ribu pekerja dan pegawai pemerintah yang telah mengakibatkan berbagai sektor di Yunani lumpuh total, puncaknya aksi demo dan mogok masal telah menelan 3 koban jiwa yang tebunuh akibat ledakan dan kebakaran yang terjadi di Bank Marfin Athena. Aksi yang dilakukan oleh masyarakat Yunani ini adalah sebagai bentuk perlawanan terhadap keputusan pemerintah yang telah mengeluarkan kebijakan untuk melakukan sinering terhadap gaji pegawai negeri, menaikkan beberapa jenis pajak, menunda dana pensiun, dan memangkas anggaran militer sebagai upaya meningkatkan cadangan devisa negaranya.
Yunani bukanlah negara besar seperti Jerman, Yunani juga bukanlah negara dengan sistem birokrasi yang baik seperti Inggris dan Belanda, Yunani hanyalah sebuah negara dengan corruption perceptions index berada pada peringkat 71 dari 180 negara*1.Keadaan ini diperparah pula oleh upaya pemeberantasan korupsi yang tidak maksimal. Bukan hal yang berlebihan untuk mengatakan bahwa sumber krisis Yunani adalah “fakelaki” artinya amplop kecil. Memberikan amplop-amplop kecil berisi uang saat mengajukan permohonan di kantor imigrasi adalah sebagai bentuk kecil korupsi di negara ini. Pasien-pasien operasi di Yunani baru dapat tenang masuk ke dalam ruangan operasi jika telah memberikan amplop kepada dokter. Masyarakat Yunani tak memperoleh izin, sekalipun lulus ujian, jika tidak memberikan amplop berisikan uang sebesar beberapa euro. Memberikan amplop berisikan uang sebesar beberapa ratus euro. Memberikan amplop berisikan uang kepada para pejabat pemerintah di Yunani akan menjamin proses otorisasi, sertifikasi atau izin mendirikan bangunan, yang jumlah uang amplop dapat mencapai puluhan ribu euro. Korupsi terbesar terjadi di kantor perpajakan Yunani yang mengkorup 30% dari seluruh penerimaan pajak, artinya 30 % bocor ke tangan koruptor. Semua orang mengetahui bahwa korupsi adalah masalah tetapi karena korupsi terjadi di mana-mana sehingga sulit unruk menetukan dari mana harus memulai untuk memeranginya. Dan hal inilah yang menjadi dasar kuat mengapa mengapa krisis berdampak parah di Yunani dibanding negara-negara yang tergabung di EU lainnya. Dilihat dari pertumbuhan ekonomi Yunani, Yunani ternyata juga mengalami defisit dalam perdagangannya, hal ini terlihat dari jumlah barang impor yang lebih besar dari ekspornya, impor Yunani mencapai $60 miliar sedangkan ekspornya hanya $1,9 miliar, hal ini tentu akan mengurangi cadangan devisa Yunani, selain itu, hutang Yunani yang menumpuk dan tidak bisa diperpanjang lagi merupakan salah satu penyebab krisis parah yang melanda Yunani sejak akhir tahun 2009, beberapa sumber menyebutkan bahwa hutang Yunani telah mencapai 300 milyar euro, hal ini diperparah sejak pelaksanaan olimpiade 2004, Yunani yang penuh legenda cukup menghentak mata dunia ketika tahun 2004 menjadi penyelenggara olimpiade, semua mata terpana akan kecanggihan acara pembukaan maupun penutupan olimpiade begitu pula dengan kecanggihan arena-arena perlombaan. Ternyata kecanggihan itu mahal harganya. Kecanggihan olimpiade 6 tahun lalu, menjadi salah satu penyebab dari sekian banyak penyebab "kebangkrutan" Yunani. Kemewahan seperti ini mengingatkan kita dengan runtuhnya pemerintahan raja Raja Louis XIV tahun 1789 yang terjadi melalui serangkaian revolusi yang kita kenal dengan revolusi prancis, Sebab khusus terjadinya revolusi Perancis adalah karena masalah penghamburan uang negara yang dilakukan oleh permaisuri raja Louis XVI yakni Marie Antoinette beserta putri-putri istana lainnya di saat rakyat hidup dengan sengsara. Kemarahan rakyat ini semakin memuncak ketika kerajaan meningkatkan tarif pajak kepada rakyat sehingga mengakibatkan rakyat marah kepada pemerintahan raja Raja Louis XIV dan mengadakan revolusi. Hal ini juga bisa saja terjadi kepada Yunani jika Yunani tidak belajar dari sejarah karena sejarah itu akan selalu berulang (recurrent pattern)
Efek Domino Krisis Yunani
Krisis Yunani ini terlihat mirip seperti krisis yang melanda Eropa pada tahun 1931, krisis ini mula-mula timbul di Austria, yang pada waktu itu sebagai pusat yang lemah dalam struktur politik-ekonomi Eropa, dan akibatnya krisis ini segera menjalar bagaikan api yang mengamuk, pertama-tama ke Jerman lalu ke Inggris, dan akhirnya mengganas ke seluruh dunia*3. Jika menelaah krisis ekonomi yang pernah melanda eropa pada waktu itu, akan terbayang bagaimana keadaan Yunani sekarang ini, keadaan Yunani tidak jauh berbeda dengan keadaan Austria pada waktu itu, dan jika keadaan ini tidak ditanggulangi dengan segera maka Italia,Spayol, dan Portugal juga akan menyusul Yunani dan begitu seterusnya sampai pada akhirnya krisis prekonomian Yunani ini akan menjalar sampai Indonesia, inilah efek domino yang paling di takuti dunia sekarang ini. pakar ekonomi Hendrawan Supratikno yang mengatakan bahwa jika Yunani jatuh indonesia tidak akan secara langsung terpengaruh tetapi yang jelas kalau terjadi apresiasi pada mata uang di Asia, khususnya Indonesia, tentu daya saing ekspor produk-produk Asia dan produk-produk Indonesia akan berkurang. Sebagai contoh untuk Indonesia misalnya, dalam enam bulan terakhir ini, nilai tukar rupiah mengalami peningkatan kurang-lebih 5 persen. Ini berarti para eksportir di Indonesia mulai berteriak. Mereka mengatakan, daya saing produk ekpornya semakin berkurang. Sementara impor semakin banyak. Karena dengan peningkatan nilai rupiah maka produk-produk impor menjadi lebih murah. Sehingga banjir impor di dalam negeri.Dalam konteks liberalisasi pasar ini menciptakan kehawatiran, karena dominasi dari produk-produk impor menjadi semakin nyata di pasar dalam negeri Indonesia.
Upaya Antisipasi
Terilustrasi dari kasus Bank Century yang cukup panas di Indonesia, krisis prekonomian yunani ini terlihat mirip dengan kasus bank century di Indonesia yaitu sama-sama membutuhkan dana talangan untuk bisa tetap berdiri, namun perbedaannya, Bank Century di Indonesia mulai hangat ketika dana talangan yang mancapai 6,7 triliun rupiah di korupsi dan tidak diketahui alirannya kemana, sedangkan kasus yunani mulai hangat ketika dana talangan itu belum di cairkan dan masih dipertimbangkan apakah Yunani pantas diberi dana talangan mengingat indeks korupsi yang sangat besar di Yunani, yang menimbulkan keraguan bagi Euro Union untuk mencairkan dana talangan bagi Yunani. Meskipun begitu, akhirnya EU menyadari betapa pentingnya dana talangan tersebut bagi kelangsungan prekonomian Yunani dan Eropa pada umumnya, sehingga untuk mengantisipasi krisis yang semakin meluas, EU telah mengumumkan dana bantuan berjumlah 146 milyar dolar untuk menyelamatkan perekonomian Yunani*4. Jumlah bantuan tersebut adalah dana yang akan diberikan oleh Euro Union dan Dana Moneter Internasional, IMF sebagai sebagai usaha penanggulangan meluasnya pengaruh krisis Yunani terhadap prekonomian dunia. Dana darurat tersebut nilainya lebih besar daripada yang disiapkan Amerika saat krisis hebat pasca bangkrutnya Lehman Brother. Selain itu, seperti yang dilangsir kompas tanggal 12 mei 2010 dan Riau Pos tanggal 13 Mei 2010, EU juga akan menambah dana bantuan untuk Yunani sebesar 1 triliun Euro untuk memulihkan prekonomian Yunani dan negara-negara sekitarnya yang terancam bangkrut*5.Nilai bantuan ini sangat besar manfaatnya bagi Yunani, dan juga dapat menenangkan para investor asing yang akan menanamkan sahamnya di Yunani sehingga diharapkan krisis prekonomian di EU dapat pulih secepatnya.

Pendapat saya : Menurut pendapat saya Yunani merupakan Negara yang terlalu di butakan oleh kekuasaan, uang, dan sifat keserakahan yang terlalu tinggi. Seandainya saja, pemerintahnya bersifat lebih tegas ( yang lebih diutamakan presidennya), apabila ada masyarakatnya menghalalkan segala cara untuk meraih uang ( euro ) dan menghalalkan semua cara untuk melakukan korupsi. Dengan ketegasan presidennya, pasti para bawahannya pun akan turut mengikuti dari atasannya. Karena presiden merupakan kepala bahkan motor dari suatu Negara. Negara Yunani masuk ke salah satu Negara yang rakyatnya sering melakukan korupsi. Apabila masih saja melakukan korupsi, maka Negara yunani harus membuat suatu hukum yang kuat. Baik hukum politik maupun hukum agama. Itu semua harus dilaksanakan dengan rasa yang penuh ketegasan. Jangan sampai mudah tergoyahkan oleh apapun, demi kemajuan Negara yunani sendiri. Masyarakat Yunani pun harus saling bergotong royong dan saling membantu untuk mematuhi peraturan dan saling mengingatkan sesama masyarakat untuk tidak terlalu serakah terhadap kekuasaan dan uang. Dan tekankan dalam diri untuk memngembangkan serta memperbaiki keadaan yunani baik dari segi ekonomi, politik, hubungan luar negeri, dll. Dengan ada andil rakyat yang bekerja sama dengan pemerintahnya, saya yakin yunani dapat menjadi Negara yang baik dan makmur. Selain itu, menurut saya yunani membuat mata uang sendiri atau digantikan dengan poundsterling. Sehingga apabila terjadi krisis, maka yunani pun tidak terlalu mengalami kerugian yang terlalu tinggi di berbagai pihak baik ekspor, impor dan perdagangan. Karena Yunani adalah Negara yang hebat dalam perdagangan. Makanya pergunakan kehebatan yang pernah dilakukan oleh leluhur Negara Yunani. Selain itu juga mungkin kepemerintahan dan rakyatnya bisa berkaca bahkan bisa mengikuti jejak leluhurnya yang hebat dalam mengatasi masalah perekonomian, dengan cara mengikuti cara – cara para leluhur tersebut. Dan selain itu menurut saya, yunani membutuhkan suntikan dana (investor) atau dana talangan. Mungkin dengan kekorupsian yunani yang terlalu tinggi banyak investor yang tidak siap memberikan suntikan dana. Mungkin IMF ( Negara – Negara yang masuk kedalam IMF ) bisa memberikan suntikan dana. Karena Yunani sangat membutuhkan bantuan dari berbagai pihak.
Refrensi :
*1Tren Plaegov, “Budaya Korupsi Akar kebangkrutan Yunani,”artikel diakses pada 15 Mei 2010 dari http://plazaegov.blogspot.com
*2Purwati.”Yunani Oh Yunani,” artikel diakses pada 16 Mei 2010 dari http://purwati- ningyogya.com
*3Arthur Nussbaum, Sedjarah Hukum internasional (Bandung: Tjika Pundung, 1970), h. 194
*4 http://www1.voanews.com.
*5 “Antisipasi Diakses tanggal 7 mei 2010 Krisis Yunani” Riau Pos, 13 Mei 2010, h.1.
* Oleh: Ardhy Dinata Sitepu
http://diplomatmudahiuinsyarifhidayatullah.blogspot.com/2010/11/krisis-keuangan-yunani-penyebab-dan.html


Nama : Claudia Paskah RS
Kelas : 3EB01
NPM : 21209225
Tulisan : Bahasa Indonesia 2

Kamis, 20 Oktober 2011

Macam - Macam Penalaran

Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu:
1. Penalaran Metode induktif
2. Penalaran Metode deduktif deduktif.
Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.
Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.
Macam-macam penalaran induktif:
1. GENERALISASI
Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili.
Contoh :
Generalisasi juga di sebut induksi tidak sempurna ( lengkap ). Guna menghindari generalisasi yang terburu – buru, Aristoteles berpendapat bahwa bentuk induksi semacam ini harus di dasarkan pada pemeriksaan atas seluruh fakta yang berhubungan, tapi semacam ini jarang di capai. Jadi kita harus mencari jalan yang lebih prakis guna membuat generalisasi yang sah.
2. ANALOGI
Pemikiran ini berangkat dari suatu kejadian khusus ke suatu kejadian khususnya lainnya, dan menyimpulkan bahwa apa yang benar pada yang satu juga akan benar pada yang lain.
Contoh ;
Sartono sembuh dari pusing kepalanya karena minum obat ini.
Pengetahuan secara analogis adalah suau metode yang menjelaskan barang – barang yang tidak biasa dengan istilah – istilah yang di kenal ide – ide baru bisa di kenal atau dapat di terima apabila di hubungkan dengan hal – hal yang sudah kita ketahui atau kita percayai.
Analogi Induktif adalah suatu cara berfikir yang di dasarkan pada persamaan yang nyata dan terbukti. Jika memiliki suatu kesamaan dari yang penting, maka dapat di simpulkan serupa dalam beberapa karakteristik lainnya. Apabila hanya terdapat persamaan kebetulan dan perbandingan untuk sekedar penjelasan, maka kita tidak dapat membuat suatu kesimpulan.

3. HUBUNGAN KAUSALITAS
Berupa sebab sampai kepada kesimpulan yang merupakan akibat atau sebaliknya. Pada umumnya hubungan sebab akibat dapat berlangsungdalam tiga pola, yaitu sebab ke akibat, akibat ke sebab, dan akibat ke akibat. Namun, pola yang umum dipakai adalah sebab ke akibat dan akibat ke sebab.

Ada 3 jenis hubungan kausal, yaitu:
(1). Hubungan sebab-akibat.
Yaitu dimulai dengan mengemukakan fakta yang menjadi sebab dan sampai kepada kesimpulan yang menjadi akibat. Pada pola sebab ke akibat sebagai gagasan pokok adalah akibat, sedangkan sebab merupakan gagasan penjelas.
Contoh:
Anak-anak berumur 7 tahun mulai memasuki usia sekolah. Mereka mulai mengembangkan interaksi social dilingkungan tempatnya menimba ilmu. Mereka bergaul dengan teman-teman yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Dengan demikian, berbagai karakter anak mulai terlihat karena proses sosialisasi itu.
(2). Hubungan akibat-sebab.
Yaitu dimulai dengan fakta yang menjadi akibat, kemudian dari fakta itu dianalisis untuk mencari sebabnya.
Contoh:
Dalam bergaul anak dapat berprilaku aktif. Sebaliknya, ada pula anak yang masih malu-malu dan selalu dan mengandalkan temannya. Namun, tidak dapat di pungkiri jika ada anak yang selalu mambuat ulah. Hal ini disebabkan oleh interaksi sosial yang dilakukan anak ketika memasuki usia sekolah.
(3). Hubungan sebab-akibat1-akibat2
Yaitu dimulai dari suatu sebab yang dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikianlah seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat.

Contoh :
Mulai tanggal 2 april 1975 harga berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, diesel, minyak pelumas, dan lain-lainnya dinaikan harganya, karena pemerintah ingin mengurangi subsidinya, dengan harapan supaya ekonomi Indonesia makin wajar. Karena harga bahan baker naik, sudah barang tentu biaya angkutanpun akan naik pula. Jika biaya angkutan naik, harga barang pasti akan ikut naik, karena biaya tambahan untuk transport harus diperhitungkan. Naiknya harga barang akan terasa berat untuk rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang dan jasa harus diimbangi dengan usaha menaikan pendapatan rakyat.
Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh:
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Macam-macam penalaran deduktif:
1. SILOGISME
Suatu bentuk proses penalaran yang berusaha menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan suatu kesimpulan atau inferensi yang merupakan proposisi ketiga.
2. ENTINEM
Adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Entinem berasal dari kata Enthymeme, enthymema (Yunani) yang berasal dari kata kerja enthymeisthai yang berarti ‘simpan dalam ingatan’
Silogisme muncul hanya dengan dua proposisi.
Refrensi :
http://id.wikipedia.org
http://ati.staff.gunadarma.ac.id/
NAMA : CLAUDIA PASKAH RS
KELAS : 3EB01
NPM : 21209225